Apakah kepunahan masal benar pernah terjadi di masa lampau? Bagaimana hubungannya dengan eksistensi organisme? Apakah juga akan terjadi di masa datang?
Prodi TG Usakti membuat sharing knowledge dengan tema “Apakah Manusia (Antroposen) akan Menuju ke Kepunahan Massal? Rekaman Kepunahan Massal dalam Catatan Geologi dan Paleontologi”, yang dilaksanakan pada Jumat, 17 Juni 2022 di platform Zoom Meeting dengan Narasumber yaitu Rendy, S.T., M.Eng.
Sejak awal terbentuk, bumi setidaknya telah lima kali mengalami peristiwa kepunahan masal. Peristiwa tersebut di antaranya terjadi di zaman Ordovisium-Silur, Devon akhir, Perm-Triass, Triass-Jura dan Kapur-Paleogen. Dari kelima peristiwa tersebut, faktor-faktor alamiah yang berpengaruh terhadap kepunahan biota antara lain: glasiasi, anoxia, volkanisme dan tumbukan asteroid. Selanjutnya perlu sekitar 1-5 juta tahun untuk ekosistem di bumi dapat kembali pulih, dan digantikan dengan biota yang berbeda dengan sebelumnya. Selain peristiwa kepunahan massal, terjadi pula kepunahan alamiah yang terus berlangsung hingga saat ini. Namun jika kita melihat tingkat kepunahan yang 100 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kepunahan alamiah, harus disadari bahwa sebetulnya bumi sedang mengalami kepunahan massal ke enam, yang dikenal dengan Anthropocene Mass Extinction. Eksploitasi alam berlebihan oleh manusia merupakan penyebab utama kepunahan massal ini. Selain ancaman lain di masa depan seperti volkanisme dan ekstraterestrial, perlu pengelolaan sumber daya yang arif dan bekelanjutan untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di bumi.